Tempat nongkrong anak Mojokerto, Ranu Manduro
Masih bersama mimin yang asik punya ini. Kali ini mimin akan ulas kawasan wisata alam yang sangat bagus, tak kalah indah dari Ranu Kumbolo. Wisata alam di alam ini punya kemiripan dengan Ranu Kumbolo, namun tempat wisata ini berada di Kabupaten Mojokerto. Sama seperti Ranu Kumbolo, wisata ini memiliki pesona alam yang sangat indah dan nikmat dipandang dengan mata, bukan kaki. Karena kaki tidak dapat melihat.
Mojokerto merupakan salah satu kota wisata yang kecil di Indonesia, namun memiliki destinasi wisata yang sangat banyak. Mulai dari wisata kolam renang, pendakian, pemandian air hangat, air terjun, taman kelinci dan masih banyak lagi. Namun kali ini yang akan kita ulas adalah wisata alamnya Mojokerto. Sebut saja Ranu Manduro, seperti plesetannya Ranu Kumbolo.
Ranu Manduro merupakan salah satu obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Mojokerto. Warga setempat mengatakan Ranu Manduro adalah kloningan dari Ranu Kumbolo. Meski tidak sama persis, namun wisata alam Ranu Manduro memiliki spot-spot yang tak kalah menarik dari pendahulunya.
Tempat wisata ini mungkin tidak cocok dengan anak-anak, mengingat sedikit berbahaya dan tidak ada hiburan seperti playground. Tempat ini sangat cocok untuk anda yang mencintai pesona alam yang bebas, pecinta adrenalin tinggi, apalagi untuk anda pecinta fotografi, tempat ini adalah surganya para fotografer. Dengan tema nuansa alam yang membentang menjadikan tempat ini sangat natural dan indah.
Perlu diketahui oleh para sobat Topwisata, dulu Ranu Manduro bukanlah obyek wisata. Melainkan lokasi pertambangan yang menurut beberapa sumber masih belum memiliki izin resmi alias ilegal. Akhirnya pemerintah setempat menutup paksa pertambangan ini setelah pihak pengelola tidak bisa memberikan izin resmi. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa tempat ini dulunya bekas tambang pasir dan batu. Setelah hasil tambang mulai habis lalu ditinggalkan lah oleh para penambang. Tinggal percaya yang mana yah sobat Topwisata.
Lokasi Wisata
Lokasi wisata Ranu Manduro terletak di Desa Manduro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto dan tentunya di Jawa Timur. Jika sobat Topwisata ingin bertamasya atau mengunjungi ke tempat wisata ini sudah dimudahkan oleh mbah nya para umat, Google Maps sudah mendeteksi tempat wisata ini.
Jika kuota anda sedang sekarat, ada beberapa rute yang sudah dirangkum. Dari Kota Mojokerto jaraknya sekitar 32 km atau sekitar 50 menit ke arah timur. Jika sobat dari Kota Surabaya, jarak yang ditempuh sekitar 50 km atau 60 menitan ke arah selatan (Gempol Pasuruan) tanpa melewati Kota Mojokerto. Sedangkan dari arah Ko Malang, jarak yang ditempuh kurang lebih 64 km ke arah utara.
Namun untuk bisa memasuki area wisata, sebaiknya menaiki sepeda atau motor. Karena jalanan yang terjal dan agak susah dimasuki mobil, jadi untuk sementara waktu hanya bisa dinaiki oleh roda dua saja, jika jalan kaki akan sangat lama karena cukup jauh juga lokasi wisatanya.
Spot menarik di Ranu Manduro
Keindahan Ranu Manduro mulai dikenal oleh para wisatawan pada tahun 2018. Perpaduan antara panorama danau yang indah, hamparan rumput hijau yang alami dan bebatuan yang besar menjadi ciri khas Wisata Alam Ranu Manduro. Dari sini sobat Topwisata dapat melihat beberapa gunung, seperti Gunung Arjuno, Welirang dan Penanggungan.
Beberapa spot yang bisa disinggahi di sekitar Ranu Manduro :
1. Danau Manduro atau Danau Perawan
Danau Manduro atau Danau Perawan, seperti itu masyarakat sekitar menamainya. Danau yang memiliki banyak batu yang besar menjadi ciri khas Danau Manduro. Dinamai sebagai Danau Perawan karena di danau ini masih belum banyak orang luar yang datang untuk memancing ikan. Bisa dikatan bahwa yang melakukan aktifitas memancing hanya masyarakat sekitar saja.
Saat musim hujan tiba, danau ini akan terisi air penuh. Ini yang menjadi daya tarik dari spot wisata ini. Para wisatawan akan langsung disuguhi panorama alam dengan perpaduan antara batu besar yang ada didalam danau dan danau yang luas yang indah.
Jika anda ingin mencari spot foto terbaik adalah di daerah bebatuan besar yang terisi air hingga setengah batu tersebut.
2. Saat Musim Kemarau tiba
Bak berpetualang di lembah, suasana saat memasuki musim kemarau atau musim kering menjadikan tempat ini sangat menantang. Danau yang kosong dan hanya ada bebatuan besar membuat daerah sekitar tampak kering kerontang.
Namun meski didanau tak ada air, justru membuat para wisatawan bisa memasuki area danau dan berfoto atau mengabadikan momen ditengah danau yang tanpa air menjadikan tempat ini bak lembah kering yang sangat indah. Tapi sebaiknya para wisatawan membawa paying karena saat kemarau tiba, panas yang dirasakan di wisata ini sangat menyengat mengingat tempat ini adalah alam bebas.
3. Saat Musim Semi tiba
Musim yang paling tepat untuk berkunjung ke Danau Manduro. Karena pada saat musim ini, dedaunan dan rerumputan akan bermekaran. Ibarat wisata diluar negeri, tempat ini menyuguhkan panorama alam yang membentang dengan seluruh tempat dipenuhi rumput yang tumbuh secara liar.
Tiket masuk Ranu Manduro
Untuk bisa menikmati keindahan alam seperti diluar negeri ini, wisatawan tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis. Hanya saja wisatawan akan dikenakan retribusi parkir saja dan masih terbilang normal. Untuk kendaraan bermotor akan dikenakan retribusi parkir sebesar Rp. 5.000/kendaraan.
Sayangnya tempat ini belum diberi fasilitas oleh pemerintah setempat, alias masih liar. Jadi para wisatawan jangan berharap banyak untuk fasilitas yang ada di lokasi wisata. Namun meski tak ada security maupun pengawas lapangan, lebih baik bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini “jangan buang sampah sembarangan, tetap jaga alam sekitar supaya tidak rusak dan dapat dinikmati oleh semua orang, dan terpenting jangan ada tindakan vandalism di area ini”.
Sedikit tips yang bisa mimin berikan bagi wisatawan yang ada rencana berkunjung ke tempat ini :
- Sedia payung sebelum hujan, memang istilah ini sangat terkenal. Mengingat tempat ini adalah wisata alam bebas, sebaiknya bawa peralatan seperti paying atau topi. Karena temapt untuk berteduh di lokasi wisata sangat minim. Hanya ada bebatuan dan rerumputan hijau.
- Bawa bekal dari rumah atau beli saat perjalanan. Karena belum ada fasilitas seperti warung ataupun jajanan yang dijual di dalam lokasi wisata. Tapi perlu diingat juga, jangan mengotori area wisata.
- Sebaiknya buang air saat sebelum memasuki area wisata. Di tempat ini belum tersedia fasilitas seperti toilet umum. Masih sangat minim fasilitas yang ada di lokasi wisata.
- Karena tempat wisata hanya bisa dimasuki oleh kendaraan roda 2, sebaiknya jangan bawa barang terlalu banyak dan berat.
- Sediakan gadget ataupun kamera super canggih, karena tempat ini sangat disayangkan jika tidak diabadikan. Dijamin tidak rugi setelah masuk tempat wisata, khususnya untuk para pecinta alam bebas dan fotografi dengan tema alam.
- Sekian yang bisa mimin sampaikan, lestarikan budaya Indonesia dan tetap jaga kebersihan.
TOPWISATA.INFO – REFERENSI TEMPAT WISATA TERPERCAYA
Ingin Menjadi Penulis di Topwisata, bisa banget dong!! , daftarkan dirimu dan raih penghasilannya
Penulis Lepas Kontributor Topwisata.info
Penulis Lepas Kontributor Topwisata.info