Banyuwangi menjadi tempat yang selalu menarik perhatian para pencinta wisata, karena banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, salah satunya Kawah Ijen.
Saat berkunjung ke sana, apa saja yang bisa Anda dapatkan? Simak terus cerita pesona wisata Kawah Ijen, jangan di skip ya!
Pesona Kawah Ijen dengan Warna Ijo Toska
Ada banyak spot dan juga pemandangan yang bakal wisatawan temui, salah satunya kawah Ijen yang memiliki warna memukau, yaitu ijo toska. Tidak hanya itu, Anda akan menemukan sebuah kawah luas dengan ukuran 20 kilometer persegi yang dikelilingi oleh dinding kaldera setinggi 300-500 meter. Kawah ini memiliki kandungan asam yang sangat rendah dan suhunya mencapai 200 derajat Celsius.
Dengan suhu yang begitu tinggi, air kawah tersebut bisa melenyapkan pakaian manusia dengan durasi detik. Tetapi tentu saja kawah masih aman untuk didatangi para pengunjung, selama jarak tidak berdekatan.
Memakai masker juga menjadi sebuah kewajiban bagi para pengunjung, karena kandungan belerang yang tinggi. Sehingga ketika Anda bernapas pun akan bisa leluasa.
Menikmati keindahan kawah, ada banyak perjuangan yang harus ditempuh. Bisa dimulai dari Banyuwangi, menuju Paltuding yang merupakan pos terakhir di kawasan wisata ini.
Dari Paltuding, perjalanan mendaki sekitar dua jam akan membawa Anda ke kaldera, tempat terbaik untuk menyaksikan keindahan alamnya. Dari sini, Anda akan disuguhkan pemandangan lautan kawah berwarna hijau toska dengan asap yang menguap. Pemandangan alam ini benar-benar memukau loh sobat Topwisata.
Jalur Pendakian yang Menantang
Di perbatasan antara Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur, terhampar pesona Wisata Kawah Ijen. Sepanjang perjalanan pendakian, kita bisa memulainya dari dua titik, yaitu Banyuwangi dan Bondowoso.
Pintu gerbang utama terletak di Paltuding, sebuah oasis yang juga menjadi Pos Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA). Di sinilah awal dari petualangan yang menakjubkan. Melewati jarak sekitar 2 kilometer yang curam, kita berani menaklukkan tanah terjal. Jalur pendakian ini menghadapkan kita pada kemiringan sekitar 25-35 derajat yang menantang.
Paltuding, sebuah area yang melimpah, memanjakan pendaki dengan fasilitas yang tak ternilai. Kendaraan bermotor dapat terparkir dengan aman bagi pengunjung yang datang. Fasilitas umum seperti kamar mandi, toilet, dan mushola juga tersedia. Di antara mereka berjajar warung-warung makan yang menggugah selera.
Mayoritas pendaki di Kawah Ijen ini adalah pemula yang bersemangat untuk menguji diri dan menyelami pengalaman baru. Terik matahari belum pernah menyapu kulit mereka dalam perjalanan pendakian sebelumnya. Untuk itu, bijaksanalah jika kita memanfaatkan jasa pemandu lokal, para penambang belerang yang menjadi penuntun ahli di medan ini.
Namun sebelum mencapai puncak yang kita idamkan, tak jauh dari sana terdapat Pondok Bunder. Di pos penimbangan ini, kita bisa merasakan tiupan angin dari ketinggian 2.226 meter di atas permukaan laut.
Sebuah tempat yang digunakan untuk menimbang belerang yang diambil oleh para penambang di sekitar kawah. Setelah Pondok Bunder, jalur selanjutnya berkelok-kelok dengan kecuraman yang memukau.
Namun, seiring langkah kita yang gigih, sejauh 1 kilometer, lintasan ini menjadi relatif datar. Di hadapan kita terbentang pemandangan pegunungan yang menggugah hati.
Namun perjalanan belum berakhir. Untuk mencapai kawah yang menjadi tujuan, kita harus melintasi medan berbatu selama sekitar 800 meter.
Ketika itu, medan terjal menghadang dengan kemiringan mencapai 45 derajat. Dalam setiap langkah yang kita ambil, kita menemukan kekuatan baru yang terpendam di dalam diri.
Blue Fire di Kawah Ijen
Blue fire merupakan fenomena yang menarik perhatian wisatawan di Kawah Ijen, Banyuwangi. Api berwarna biru cerah ini terbentuk akibat penguapan belerang, menciptakan pemandangan yang spektakuler seperti api saat malam hari.
Keindahan blue fire dapat terlihat dari puncak Gunung Ijen, menarik banyak pengunjung yang menggunakan kamera profesional untuk mengabadikannya.
Namun, blue fire tidak selalu dapat terlihat sepanjang waktu. Terdapat waktu-waktu tertentu untuk menyaksikan keindahannya. Biasanya, fenomena blue fire muncul antara pukul 02.00 hingga 03.00 WIB.
Hanya dalam kegelapan, mata manusia dapat melihat blue fire dengan jelas, itulah mengapa jam 2 hingga jam 4 dini hari menjadi waktu yang ideal untuk mengamati fenomena ini.
Jika memiliki kesempatan untuk melihat fenomena langka dan unik ini, maka dapat dikatakan bahwa seseorang sangat beruntung.
Dengan begitu, blue fire di Kawah Ijen menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Keindahannya yang memukau dan kesempatan melihatnya yang terbatas menambah pesonanya.
Tidak heran jika banyak orang tertarik untuk mengunjungi Kawah Ijen dan menyaksikan pemandangan blue fire yang spektakuler ini.
Menyejukkan Mata! Menunggu Mentari Terbit di Kawah Ijen
Kawah Ijen di Banyuwangi juga merupakan sebuah destinasi wisata yang menakjubkan, terutama saat matahari mulai terbit.
Saat Anda berada di puncak Gunung Ijen, Anda akan disuguhkan pemandangan memukau dari matahari terbit, yang muncul dengan gemilang di balik cakrawala.
Dari sini, Anda juga dapat menikmati panorama yang menawan dari gunung-gunung sekitar seperti Gunung Suket, Gunung Raung, dan Gunung Rante.
Saat fajar menyingsing dan sinar matahari mulai menerangi kawasan kawah, cahaya kuning keemasan yang dipantulkan oleh kawah berwarna hijau kebiruan menciptakan pemandangan yang menakjubkan, yang membuat pengunjung betah berlama-lama di atas Kawah Ijen.
Tentu saja, Kawah Ijen Banyuwangi tidak hanya menawarkan keindahan kawah dengan warna tosca yang khas. Ada banyak spot wisata lain yang menarik yang dapat Anda nikmati. Oleh karena itu, ajaklah teman-teman dan keluarga Anda untuk bersama-sama menjelajahi keajaiban Kawah Ijen!
Penulis Lepas Kontributor Topwisata.info